Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Sudah Terlanjur Pacaran?

1774
Simbol Cinta (Foto: Muslim Girl)

Oleh: Ummi Fairuz Ar-Rahbini (Istri Buya Yahya)

Kami selalu berpesan pada orang tua, seharusnya melarang anak untuk berpacaran itu jangan ketika anak sudah terlanjur jatuh cinta, karena jika anak sudah terlanjur jatuh cinta akan susah untuk diberikan nasihat dan susah diingatkan.

Makanya pesan atau obrolan tentang hal ini sebaiknya dibicarakan sebelum anak jatuh cinta dan jauh sebelum adanya timbul ketertarikan kepada lawan jenis. Ajarkan kepada anak kemuliaan di antaranya:

  1. Kamu adalah anak yang sholehah atau anak yang sholeh dan seorang wanita sholehah atau seorang lelaki yang sholeh akan menjaga kehormatan dirinya.
  2. Jika ia seorang anak perempuan maka menceritakan tentang wanita-wanita mulia dengan mengambil kisah-kisah dari istri-istri ataupun putri-putri Nabi Muhammad SAW, jadikan mereka itu mengidolai wanita-wanita mulia karna idola mereka itu akan membawa pengaruh bagi kehidupan mereka. Jika ia seorang anak laki-laki maka menceritakan orang-orang yang sholeh dengan kisah kesholehannya. Jika mereka sudah mengidolakan orang mulia maka perilakunya akan terbawa mulia.
  3. Batasi pergaulan dengan teman-teman yang tidak baik.

Dan kesalahan terbesar orangtua adalah memberikan handphone kepada anak tanpa kontrol dan kesalahan terbesar orangtua memberikan handphone di saat anak belum waktunya untuk memegang handphone ataupun jika anak sudah waktunya untuk memegang handphone namun tidak ada kontrol dari orangtua.

Jika orangtua memberikan handphone kepada anak yang masih belum siap untuk memegang handphone itu sama saja seperti orangtua memberikan pisau kepada anak yang belum bisa memegang pisau yang dapat membahayakannya.

Jika anak menggunakan handphone sebelum waktunya, dia belum bisa memfilter penggunaan handphone karena dia belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Sehingga dampak buruk memberikan handphone kepada anak itu lebih merusak daripada orangtua yang memberikan pisau sebelum waktunya.

Karena kalau pisau yang dirusak adalah dzohirnya tapi kalau handphone yang dirusak adalah dzohir dan batinnya.

Lalu bagaimanakah solusinya?

Jika sudah terlanjur, maka diobrolkan baik-baik atau dipertemukan dengan orang-orang sholeh dan mintalah nasehat kepada orang sholeh tersebut atau tawarkan kepada anak untuk melangkah ke jenjang yang halal yaitu pernikahan dengan cara menikahkan anak dengan laki-laki yang sholeh ataupun wanita yang sholehah.

 

Wallahu A’lam bish Shawab..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here