Bagaimana Batasan Komunikasi Dengan Lawan Jenis?

630
Main HP (Foto: Kaskus)
Muslim Obsession – Ada aturan-aturan dalam muamalah antara seorang laki-laki dan wanita. Intinya jangan merasa nyaman, jangan dinikmati dan hati-hatilah karena memang awalnya ketertarikan itu tidak serta merta.
Demikian penjelasan Ummi Fairuz Ar-Rahbini, istri dari Buya Yahya, dalam tulisannya, Jumat (11/9). Dimulai dari obrolan santai, pembahasan tugas dan seterusnya lalu berlanjut dengan candaan yang menjadikan kita semakin lebih nyaman dan senang untuk meneruskan komunikasi sampai akhirnya akan menjurus kearah yang lebih privasi.
Artinya jangan sampai kita merasa aman lalu berkata “nggak ko, saya bisa jaga diri, saya juga bisa jaga hati insyaAllah gak ada masalah.” Dan merasa yakin bahwa hal tersebut tidak membawa pengaruh untuk kita karena dalam menggoda manusia, setan punya seribu satu cara dan yang namanya lawan jenis itu ada daya tariknya seperti positif dan negatif.
Maka antara lawan jenis ada tarik-menariknya dan itu pun tidak bisa dipungkiri.
Kalau untuk masalah canda, Nabi pernah bercanda mungkin kita sudah pernah mendengar bagaimana Nabi pernah bercanda dengan seorang wanita tua dan dia bertanya kepada Nabi, apakah dia masuk Surga.
Nabi pun menjawab “di dalam Surga tidak ada wanita tua.” Dan Nabi tidak berdusta karena memang didalam Surga semua wanita tua akan menjadi muda. Candaan Nabi tidak mengandung unsur kebohongan tidak juga menyakiti. Candaan Nabi pun sangat terhormat. Lalu bagaimana dengan candaan kita? Apa yang kita obrolkan, apa yang kita jadikan guyon itu semua akan dipertanggung jawabkan di Akhirat kelak.
Jika candaan berkaitan dengan obrolan antara lawan jenis itu pasti ada daya tariknya. Obrolan biasa akan menjadi istimewa jika setan sudah ikut campur didalamnya, sehingga tetaplah waspada dan jangan sampai lengah karena setan menjerumuskan kita secaraa langsung akan tetapi dengan cara perlahan-lahan. Dalam urusan berbicara saja Nabi pernah bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللہ وَ اليَوْمِ الأَخِرِ فَليَقُولْ خَيْراً أوْ لِيَصْمُوتِ
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka berkatalah yang baik atau diamlah.”
Maka berhati-hatilah dan mohonlah selalu perlindungan kepada Allah, semoga Allah menjauhkan kita dari segala kehinaan dan muqoddimah-muqoddimah yang bisa menghantarkan kita kesana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here