Arus Mudik Lancar Karena Jalan Tol Trans Jawa?

1202

Oleh: Tulus Abadi (Ketua Pengurus Harian YLKI)

Kita patut berikan apresiasi pada pemerintah atas lancarnya mudik Lebaran, setidaknya sampai H minus tiga. Tak ada bencana kemacetan di jalan tol. Sekalipun di banyak ruas masih berupa tol fungsional sepanjang 293 km.

Pertanyaanya, apakah lancarnya arus mudik 100 persen karena adanya tol Trans Jawa?

Tentu saja pengaruh tersebut ada, namun bukan satu-satunya. Bahkan bukan faktor dominan. Malah, jika ditelaah keberadaan tol Trans Jawa menurut prediksi Kakorlantas Mabes Polri, Mayjend Pol Royke Lumuwa, akan memicu bangkitan lalu lintas dan artinya kemacetan tidak bisa dihindari. Bahkan tingkat kemacetannya bisa lebih parah daripada arus mudik Lebaran sebelumnya, 2017.

Lalu kenapa arus mudik Lebaran 2018 terlihat lancar jaya?

Ya, faktor dominannya adalah pemerintah memperpanjang libur Lebaran. Sejak awal perpanjangan libur Lebaran memang didedikasikan untuk memperlancar arus lalu lintas. Alias sebagai instrumen rekayasa lalu lintas, traffic engeenering. Dengan perpanjangan libur Lebaran, pemudik menjadi leluasa untuk mengatur perjalanan mudiknya. Dan efeknya memecah dominasi arus mudik pada tanggal tertentu.

Dengan kata lain, jika libur Lebaran tidak diperpanjang maka, sebagaimana prediksi Kakorlantas Mabes Polri, maka sangat bisa jadi tol Trans Jawa justru menjadi “neraka” kemacetan bagi arus mudik Lebaran.

Prediksi Kakorlantas adalah rasional, mengingat dominannya jumlah kendaraan pribadi roda empat sebagai sarana mudik Lebaran. Lihat data Kemenhub, mudik Lebaran 2017 jumlah pemudik dengan mobil sebanyak 3.190.000 unit. Dan pada 2018 meningkat menjadi 3.720.000 unit mobil. Dengan peningkatan signifikan penggunaan mobil sebagai sarana mudik, praktis ruas tol tak akan mampu menampung lonjakan ranmor pribadi, terutama di loket-loket pembayaran. Jadi “juru selamat” atas lancarnya arus mudik Lebaran 2018, adalah hasil rekayasa lalu lintas, dengan memperpanjang libur Lebaran. Bukan karena (semata) eksistensi ruas tol Trans Jawa.

Paralel dengan itu, keberhasilan mudik Lebaran seharusnya bukan tingginya penggunaan kendaraan pribadi, tapi seharusnya pengguna jumlah kendaraan umum. Justru mudik Lebaran 2018 sangat miris, jika dilihat fenomena pengguna sepeda motor, yang meningkat signifikan! Pada 2017, pemudik motor sebanyak 6.390.000, dan pada 2018 meningkat menjadi 8.330.000 unit. Risikonya makin tinggi, dan potensi korban fatal laka lantas akan meningkat. Ingat, 76 persen laka lantas selama mudik Lebaran selalu melibatkan pengguna sepeda motor.

Demikian sekelumit catatan mudik Lebaran 2018. Selamat ber-Lebaran yaa..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here