Arah Pendidikan Nasional Harus Melahirkan Anak Bangsa yang Bertakwa dan Berakhlakul Karimah

669
Ustadz Farid Ahmad Okbah dan Ustadz Bukhari Abdul Somad
Ketua Bidang Agama PP Parmusi Ustadz Farid Ahmad Okbah. (Foto: Edwin B)

Jakarta, Muslim Obsession – Mantan Presiden B.J. Habibie pernah berprediksi, pada tahun 2045 Indonesia akan menempati negara keempat di dunia setelah China, Amerika, dan India. Syaratnya, Indonesia harus diisi oleh sumber daya manusia unggul yang mendapatkan pola pendidikan berkualitas.

Demikian diungkapkan Ketua Parmusi Bidang Agama, Ustadz Farid Achmad Okbah, dalam pesan tertulis yang diterima Muslim Obsession, Selasa (9/3/2021).

Mengamini Habibie, Ustadz Farid mengatakan bahwa kemajuan Indonesia ke depan sangat bergantung pada baik-buruknya kualitas pendidikan. Menurutnya, sumber daya manusia Indonesia sepenuhnya ditentukan oleh pola pendidikan yang sudah diatur oleh UUD 1945 pasal 33, UU Sikdiknas dan UU pendidikan.

“Karena Indonesia berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, maka arah pendidikan harus melahirkan anak bangsa yang terpelajar dengan iman, takwa dan berakhlakul karimah,” ujarnya.

Hanya saja, sebutnya, jika memperhatikan peta jalan pendidikan Indonesia 2020-2035 yang dibuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ia merasa prihatin. Pasalnya, Kemendikbud menghilangkan frasa “agama” di dalamnya.

Seperti diketahui, Kemendikbud menetapkan visi pendidikan Indonesia menjadi “Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila”.

“Kita semua prihatin, dengan hilangnya frasa ‘agama’ di dalam visi tersebut seharusnya Mendikbud menyadari bahwa Indonesia tidak sama dengan negara sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan publik,” tandasnya.

Hal ini, jelasnya, terbukti dengan banyaknya koruptor yang ditangkap KPK adalah mereka yang bertitel sarjana bahkan professor.

Fenomena tersebut, ungkap Ustadz Farid, menujukkan bahwa pola pendidikan di negeri ini harus dievaluasi, bukan hanya sekedar pintar memenuhi kebutuhan pasar tapi juga beriman, bertakwa dan berakhlakul karimah.

“Bahkan dalam ajaran Islam, agama itu nomer satu. Lihat QS. Ar-Rum ayat 30, karena the basic needs of human being itu adalah pertama, butuh agama. Kedua, kebutuhan hidup (sandang, pangan, dan papan). Ketiga, butuh menikah dan berkeluarga,” tegasnya.

Oleh karena itu, imbuhnya, Parmusi menyampaikan pandangan agar dilakukan perubahan mendasar visi pendidikan Indonesia itu menjadi “Membangun rakyat Indonesia berdasarkan nilai-nilai agama agar beriman, bertakwa dan berakhlak mulia sekaligus menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera dengan berpegang pada keluhuran budaya Indonesia dan Pancasila”.

“Semoga masukan ini dapat menjadi pertimbangan perubahan bagi tim penyusun peta jalan pendidikan Indonesia 2020-2035,” pungkas Ustadz Farid. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here