Apakah Hewan Punya Ruh? Kalau Mati Pergi ke Alam Apa?

3047
Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Muslim Obsession – Ustadz Adi Hidayat mengatakan, setiap hewan memiliki ruh. Namun, terkait hakikat ruh hanya Allah Ta’ala yang mengetahuinya.

Ustadz Adi menjelaskan, ruh ditiupkan setelah Allah Ta’ala menciptakan jasad. Oleh karenanya setiap makhluk yang memiliki ruh maka berpotensi menghadirkan nilai-nilai kehidupan dalam dirinya.

“Hewan juga jasad yang diberikan di dalamnya,” ujar Ustadz Adi dalam sebuah video yang diunggah channel Shirathal Mustaqim.

Ustadz Adi menjelaskan, jasad manusia (basyar) dibedakan dengan hewan. Kata “basyar” yang disebutkan 35 kali dalam Al-Quran memiliki arti makhluk yang punya kulit lembut, halus, dan berpenampilan baik.

BACA JUGA: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Tata Cara Urutan Mandi Junub

Perbedaan jasad manusia (basyar) dan jasad hewan ada dua. Pertama, manusia bisa bicara sementara hewan tidak. Dengan akal manusia bisa mengontrol sehingga bisa berbicara.

“Yang kedua, penampilan kita lebih bagus daripada hewan,” ungkap Ustadz Adi seraya mengutip QS. At-Tin ayat 4: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Kalimat “ahsan taqwim” di dalam ayat tersebut, sambungnya, bermakna fisik bagus, diberikan akal, dan naathiq (bisa berbicara). Dalam konteks ini manusia sering disebut para ulama sebagai hayawaanun nathiq, hewan yang berakal dan berpenampilan sempurna.

BACA JUGA: Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Semua Orang Masuk Neraka

Lalu, jika hewan memiliki ruh, ke mana ruhnya pergi saat mati?

“Sekarang pertanyaan ini kita kembalikan dengan jawaban Al-Quran,” kata Ustadz Adi.

Ia menerangkan, seluruh hewan, tumbuhan, dan semua perangkat yang ada di bumi diciptakan oleh Allah Ta’ala untuk kepentingan kebutuhan manusia agar bisa menjalankan misinya di muka bumi.

Dalil untuk mendukung pendapat tersebut terdapat di QS. Al-Baqarah ayat 29, “Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.

BACA JUGA: Ustadz Adi Hidayat Diam-Diam Riset Obat Corona Berdasar Hadits Nabi

“Hewan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia di dunia. Ada sifatnya yang menjadi makanan, petunjuk, jadi tanda alarm dalam kehidupan, dan seterusnya. Di akhirat nanti sudah selesai masa tugasnya. Hewan hanya untuk kebutuhan di dunia saja, selesai,” ungkapnya.

Kecuali, sambung Ustadz Adi, ada hal-hal tertentu yang dikhusus Allah Ta’ala agar terjadi. Seperti sebatang kurma yang dijadikan mimbar, atas informasi dari Rasulullah, akan kembali menjadi tumbuhan di taman surga.

Ada tumbuhan yang disebutkan, tapi tidak sama. Di surga ada juga pisang dan bahkan hewan yang akan dihidupkan kembali di akhirat, tapi berbeda dengan persepsi manusia di dunia.

“Karena sesuatu yang di surga, tidak pernah dilihat di bumi, tidak pernah terdengar kisahnya, dan tidak pernah terbayangkan. Kalau tidak percaya, mari kira masuk surga bersama-sama,” tandasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here