Apa yang Kau Cari?

986

Oleh: Ustadz Felix Siauw (Pengemban Dakwah)

Sebab nikmat dunia itu ada batasnya, malah makin dinikmati makin berkurang nilainya. Layaknya makanan yang sedap saat kita lapar, tapi tak menarik saat sudah dipenuhi.

Nikmat makan ada batasnya, nikmat harta juga sama, syahwat pada wanita tak ada bedanya. Maka memenuhi semua itu tanpa taat, pasti akan berujung kehampaan. Hidup tapi nihil arti, tapi tetap takut mati.

Tahta terlihat berkilau saat kita masih di bawah, namun berubah menjadi hampa saat sudah di atas. Bila tidak kuat, maka ketamakan, kesewenangan yang jadi kawannya. Hidup hanya menyengsarakan orang, juga diri sendiri.

Apa yang kau cari? Kebahagiaan hidup ataukah tipuan dunia lewat hal yang fana? Ketahuilah, bila bahagia itu ada pada harta, tahta dan wanita, sudah pasti itu semua diberikan Allah pada manusia termulia, Muhammad Rasulullah.

Tapi Allah tidak muliakan Nabi kita dengan semua itu. Beliau tidak bermegah dengan harta, tak punya tahta seperti Kaisar Persia atau Kaisar Romawi. Pun bukan dari selir-selir nan aduhai beliau mencari kepuasan.

Tapi lihatlah apa yang Allah berikan pada manusia terbaik itu. Apa yang dia cari?

Adalah kebaikan pada umatnya. Habis hidupnya mengajak manusia agar mengenal dan taat pada Allah. Habis hartanya untuk dakwah, keluarganya diarahkan ke sana. Pun amanah kepemimpinan yang dia miliki untuk menyebarkan agama Islam.

Apa yang kau cari kawan? Adakah jalan Rasulullah yang kau ingin? Atau jalan mereka yang Allah murkai, yang mengira bahwa harta, tahta, wanita atau dunia akan memberi mereka kebahagiaan sejati?

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here