Anding Sukiman: Parmusi Sahabat Petani

4473
Anding Sukiman 1

Pati, Muslim Obsession – Ketua Pengurus Wilayah Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) Jawa Tengah, Anding Sukiman mengatakan bahwa pada tahun 2045 penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 11 milyar jiwa dan mereka membutuhkan makan.

Pada saat itu, menurutnya, masyarakat dunia akan tergantung pada Indonesia, Kongo, dan Brazil. Mengapa? Karena ketiga negara tersebut merupakan negara agraris.

Indonesia disebut Anding akan menjadi tumpuan sumber pangan bangsa-bangsa di dunia. Oleh karena itu Anding mengajak kader-kader Parmusi Kabupaten Pati untuk bersama bergerak menata diri dengan dakwah dan meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian.

“Tantangan di sektor pertanian memang sangat berat, karena harga produk pertanian pangan dikendalikan penuh oleh pemerintah. Sementara tenaga kerja, sarana produksi berupa bibit, pupuk, alsintan dan lainnya mengalami kenaikan terus menerus, akibatnya nilai tukar pertanian makin berkurang. Padahal petani juga jarang mendapatkan bimbingan teknis pertanian,” kata Anding kepada Muslim Obsession, Ahad (28/10/2018).

Anding mengemukakan hal itu dalam sebuah gelaran pertemuan konsolidasi yang dihadiri kader-kader Parmusi dan sejumlah wartawan radio di rumah makan Anda di Jalan Penjawi, Pati, Jumat (26/10/2018).

Berawal dari keprihatinannya kepada para petani yang kurang dapat bimbingan teknis dari pihak terkait, Anding berinisiatif untuk terjun langsung membimbing petani-petani melalui sentuhan sistem pertanian organik.

Hal tersebut didasarkan pada semakin langkanya pupuk kimia di pasaran dan beban subsidi yang mencapai triliunan rupiah per tahunnya, serta dampak buruk dari penggunaan pupuk kimia sejak adanya revolusi hijau pada tahun 1976 hingga sekarang.

“Salah satu dampak penggunaan pupuk kimia adalah semakin jenuhnya tanah dan menjadi hilangnya bakteri-bakteri sahabat petani yang dapat menyuburkan tanah,” sambung Anding.

Hadirnya Parmusi di Pati diharapkan Anding dapat mempererat hubungan sesama muslim dan bangkit bersama melalui pengembangan dakwah dan memperkuat ekonomi masyarakat muslim dalam bidang pertanian dengan sistem bionik.

Dalam waktu dekat Anding akan memperkenalkan sistem tanam padi menggunakan metode Salibu (Salin Ibu). Dengan sitem ini petani hanya perlu melakukan satu kali penanaman untuk dipanen hingga 3 kali. Sistem Salibu sudah banyak diuji coba ke beberapa wilayah se Jawa Tengah, di antaranya di kabupaten Purwokerto.

“Melalui sistem Salibu ini petani dapat menghemat biaya tanam hingga lima juta rupiah per masa tanam per hektar. Sehingga dalam waktu satu tahun petani dapat menghemat biaya operasional hingga lima belas juta rupiah. Selain itu sistem Salibu dapat mempersingkat masa tanam yang sebelumnya sekitar 105 hari dapat disingkat menjadi 75 hari,” jelasnya.

Pupuk Organik Cair (POC) Megarhizo merupakan salah satu produk Anding yang akan diperkenalkan kepada para petani di kabupaten Pati. Pupuk dengan sejuta manfaat tersebut diharapkan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi petani.

Dalam memperkenalkan Megarhizo, pihaknya dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan radio-radio yang ada di kabupaten Pati melalui program dialog interaktif yang berisi tentang keluhan petani dan jawabanya menggunakan POC tersebut.

Di ujung pertemuan, Anding menyampaikan harapan dengan hadirnya Parmusi di Pati akan mempererat persaudaraan umat muslim dan memajukan pertanian khususya produk-produk unggulan kabulaten Pati seperti Pamelo Bageng dan Kelapa Kopyor.

“Untuk itu kami memohon izin kepada Pemkab Pati agar dapat bekerja sama membangun pertanian. Dan yang paling penting adalah Parmusi akan selalu hadir menjadi sahabat petani tanpa adanya muatan politik,” tandasnya. (Andik)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here