Anak Millenial Jadi Sasaran Kosmetik Ilegal

889
BPOM (Foto: Istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengajak masyarakat untuk menggunakan kosmetik aman dan bermutu, hal itu dikarenakan kini banyak kosmetik ilegal yang di jual secara bebas.

Maka dari itu, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Maya Gustina Andarini meninjau langsung ke Pasar Asemka Jakarta, karena Pasar Asemka terkenal sebagai tempat grosir kosmetik.

“Kami melakukan edukasi ke Pasar Asemka karena terkenal sebagai grosir kosmetik. Kami mendekati melalui konsumen, pedagang, dan masyarakat sekitar untuk melindungi diri sendiri dari kosmetik yang gak memenuhi standar. Diharapkan, mereka bisa menyebarkan pesan ini ke lingkungan sekitarnya,” ujar Maya dalam acara Kampanye Cerdas Memilih dan Menggunakan Kosmetik Aman dan Bermutu di Pasar Asemka, Jakarta Barat, Sabtu (24/11/2018).

Dia juga menjelaskan, anak-anak millenial kerap menjadi sasaran kosmetik ilegal. Hal itu ditandai dengan pertumbuhan kosmetik yang cukup signifikan. Oleh sebab itu, kata Maya, BPOM melakukan pengawasan dan edukasi pada masyarakat.

“Di sini berbagai macam cara edukasi sudah kami lakukan, antara lain dengan anak-anak millenial. Kami sudah ke sekian kota untuk datang mengajak mereka, ada kampanye cerdas penggunaan kosmetik,” kata Maya.

Hingga November 2018, BPOM menemukan kosmetik ilegal yang mengandung bahan dilarang (BD) atau bahan berbahaya (BB) bernilai Rp 112 miliar. Selain itu, BPOM juga menemukan obat tradisional (OT) ilegal yang mengandung bahan kimia obat (BKO) senilai Rp 22,13 miliar.

Temuan kosmetik didominasi oleh produk yang mengandung merkuri, hidrokinon, dan asam retinoat. Selain itu, BPOM juga menemukan enam jenis kosmetik yang sudah ternotifikasi mengandung BD atau BB, yaitu pewarna dilarang (merah K3) dan logam berat (timbal). Secara umum bahan tersebut dapat menyebabkan kanker (karsinogenik), kelainan pada janin (teratogenik), dan iritasi kulit.

“Kami sadar konsumen perlu dicerdaskan agar jangan sampai permintaan pasar makin banyak. Selain penindakan tegas ke perusahaan nakal, kami juga cerdaskan masyarakat pengguna kosmetik supaya mereka bisa memilih dengan baik,” tuturnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here