Alpukat, Buah Terbaik untuk Usus Sehat

692
Alpukat. (Foto: snaped)

Muslim Obsession – Apakah Anda termasuk orang yang benci buah alpukat? Sayang sekali, buah ini justru sangat bermanfaat lho bagi kesehatan tubuh.

Sebuah studi baru menyarankan makan alpukat setiap hari untuk usus yang ‘bahagia’. Studi baru oleh para peneliti di University of Illinois Urbana-Champaign menunjukkan bahwa orang yang ingin menyeimbangkan kesehatan gastrointestinal mereka harus makan alpukat.

Baca Juga: 11 Manfaat Kesehatan Buah Alpukat

Hass Avocado Board mendanai penelitian tersebut, tetapi penulis penelitian percaya bahwa ada cukup bukti untuk membenarkan bahwa alpukat memang buah dengan rasa ringan sebagai makanan biasa yang stabil.

Penemuan yang muncul dalam Journal of Nutrition edisi Agustus 2020, dilansir Medical News today, Jumat (1/1/2021) menyiratkan bahwa makan alpukat setiap hari dapat secara drastis meningkatkan kesehatan usus seseorang secara keseluruhan.

Baca Juga: 12 Buah Tersehat, Urutan Keempat Jeruk Nipis

Berbagai penelitian telah mencoba untuk menghubungkan konsumsi alpukat secara teratur dengan penurunan atau pengelolaan berat badan.

Sebaliknya, para peneliti dari University of Illinois berfokus pada bagaimana alpukat mempengaruhi sistem pencernaan.

Kata Thompson, “Kami tahu makan alpukat membantu Anda merasa kenyang dan mengurangi konsentrasi kolesterol darah, tapi kami tidak tahu bagaimana hal itu memengaruhi mikroba usus dan metabolit yang dihasilkan mikroba.”

Dalam makalah mereka, penulis penelitian mencatat bahwa alpukat juga tinggi serat dan penelitian telah menunjukkan makanan berserat tinggi baik untuk kesehatan pencernaan.

Penelitian tersebut melibatkan 163 partisipan berusia antara 25 dan 45 tahun. Tim Universitas Illinois berharap untuk mengukur efek konsumsi alpukat setiap hari pada individu dengan kelebihan berat badan dan obesitas yang dalam keadaan sehat.

Para peneliti membagi peserta penelitian menjadi dua kelompok. Selama periode 12 minggu, satu kelompok makan makanan yang mengandung alpukat. Setiap peserta bisa mendapatkan makanan pengganti saat sarapan, makan siang, atau makan malam; faktor penting adalah mereka makan alpukat sebagai bagian dari satu kali makan setiap hari. Kelompok kontrol makan makanan serupa tetapi tanpa alpukat.

Anggota dari kedua kelompok memberikan sampel darah, urin, dan feses selama periode studi 3 bulan. Semua peserta melaporkan berapa banyak makanan yang mereka makan, dan, setiap bulan, mereka menyerahkan daftar lengkap semua yang mereka konsumsi.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here