Allah Melihat Usahamu, Bukan Hasilnya!

3306

Usahamu yang dinilai!

Jika semua memang karena “Qadar Allah” dalam menentukan warna akhir dari usaha itu, lalu di mana “nilai” dari perjuangan itu?

Sejatinya memang Allah yang menentukan. Dan manusia tidak punya menentukan akhir. Manusia tidak akan bisa mendikte Allah dalam menentukan akhir perjalanan juang hamba-hambaNya.

Bahkan sebuah yang paling krusial dari kehidupan itu sendiri. Keselamatan atau kesengsaraan abadi seorang hamba.

Diriwayatkan bahwa ada seorang hamba yang saleh, taat, hingga dalam beberapa saat sebelum kematiannya dia melakukan sesuatu yg menjadikannya tergelincir dan masuk neraka.

Sebaliknya ada seorang hamba yang sepanjang hidupnya ingkar dan penuh dosa. Namun sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir dia taubat dan bertahlil (laa ilaaha illah Allah-Muhammad Rasul Allah). Dan dia masuk syurga karena kasih sayang Allah itu.

Riwayat itu untuk mengingatkan “kemaha kuasaan Allah” yang tak mungkin diintervensi oleh hamba-hambaNya.

Bahkan Rasul dalam memperjuangkan misi kerisalahan (dakwah). Allah dalam berbagai kesempatan mengingatkan: “Tugasmu wahai Muhammad tidak lebih dari menyampaikan”. Bukan memberikan hidayah (Taufiq). Hidayah ada pada hak mutlak sang Pencipta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here