“Para tokoh dan ulama yang terlibat dalam membentuk strategi perjuangan, di antaranya Haji Alamsyah Ratu Prawiranegara yang merupakan mantan Menteri Agama RI, Kapten Subroto, K.H. Nawawi, dan K.H. Thoha,” paparnya.
Di masjid ini, juga terdapat benda peninggalan sejarah berupa Meriam, bedug kecil yang berusia lebih dari satu abad, meski sudah tak dapat difungsikan lagi.
Pada tahun 1970 dibangun perpustakaan yang berisi kitab-kitab kunon dengan berbagai bahasa seperti Arab, Belanda, Portugis, dan lainnya. Terdapat pula Alquran tua yang telah berusia lebih dari 200 tahun.
“Selain itu, dibuat pula sumur yang tidak pernah kering hingga sekarang bahkan Lampung pernah mengalami kemarau panjang hingga 7 bulan pun tidak mempengaruhi sumur ini untuk terus mengaliri air untuk jamaah yang akan berwudhu,” pungkasnya. (Way)