Akibat Polusi Udara, Usia Warga India Berkurang 9 Tahun

404
Polusi udara membahayakan kesehatan warga India. (Foto: reuters)

New Delhi, Muslim Obsession – Polusi yang disebabkan pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain berdampak sangat buruk bagi kesehatan manusia.

Pencemaran udara bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru.  Selain itu, pencemaran udara juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia.

Akibat polusi udara, harapan hidup ratusan juta orang di India dikabarkan bisa berkurang sembilan tahun, sedangkan warga Jakarta hampir lima tahun. Demikian menurut sebuah laporan kelompok kajian di Amerika Serikat.

BACA JUGA: Dewan India: Taliban Mencemarkan Nama Baik Islam

Laporan itu menyebut sebanyak 480 juta orang di India bagian utara menghadapi “polusi udara pada taraf paling ekstrem di dunia”. Seiring waktu berjalan, polusi tinggi ini telah merembet ke wilayah lainnya.

“Kebijakan udara bersih yang ketat bisa menambah harapan hidup khalayak hingga lima tahun,” sebut laporan itu, mengutip Obsession News, Kamis (2/9/2021).

Laporan yang dibuat Energy Policy Institute Universitas Chicago (EPIC) ini menyebutkan, warga India bagian utara menghirup “taraf polusi 10 kali lebih buruk ketimbang wilayah lainnya di dunia”.

BACA JUGA: Arsitek Hindu India Ini Sudah Bangun Lebih dari 100 Masjid

Sebagai perbandingan, berdasarkan data Air Quality Life Index yang disajikan Energy Policy Institute, Universitas Chicago, tahun 2020, Indonesia adalah negara paling tercemar kesembilan di dunia.

Menurut laporan itu, polusi udara dapat memperpendek harapan hidup rata-rata orang Indonesia sebanyak dua tahun, dan di wilayah paling tercemar sebanyak tujuh tahun.

Di Jakarta, tingkat polusi disebut enam kali lipat dari pedoman WHO, dan jika hal itu terus terjadi, angka harapan hidup warga Jakarta bisa berkurang sebanyak 4,8 tahun.

Merembet ke wilayah lain

Selama beberapa dekade terakhir, polusi udara telah merembet ke wilayah barat dan tengah India, seperti Maharashtra dan Madhya Pradesh.

Di kawasan itu, menurut laporan tersebut, rata-rata orang kehilangan dua setengah sampai tiga tahun harapan hidupnya jika dibandingkan dengan taraf polusi pada awal 2000.

Data teranyar EPIC yang dituangkan ke dalam laporan Air Quality Life Index menyebut, harapan hidup warga Ibu Kota Delhi bisa bertambah 10 tahun jika polusi udara menyamai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 10 µg/m³.

BACA JUGA: Masa Depan Anak-Anak Yatim di India Sudah di Ujung Tanduk

Pada 2019, konsentrasi zat partikulat di India rata-rata mencapai 70.3 µg/m³–yang tertinggi di dunia.

Laporan itu mengatakan bahwa Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan—yang jika penduduknya digabungkan mencapai hampir seperempat populasi dunia—secara konsisten menempati lima besar negara paling berpolusi di muka bumi.

EPIC paham bahwa pemerintah India telah mengeluarkan sejumlah perubahan kebijakan untuk melawan polusi udara, semisal Program Udara Bersih Nasional (NCAP) pada 2019 guna mengurangi polusi partikulat berbahaya di negara itu.

“Mencapai tujuan-tujuan ini bakal berdampak besar pada taraf harapan hidup warga India—hal itu akan meningkatkan taraf harapan hidup hingga sedikitnya dua tahun secara nasional atau sampai tiga setengah tahun bagi warga Delhi,” sebut laporan itu.

Adapun China, seperti dipaparkan laporan tersebut, merupakan contoh bagaimana kebijakan yang efektif bisa menghasilkan “pengurangan polusi secara tajam dan singkat”. Sejak 2013, China telah menekan produksi partikulat sampai 29%. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here