Akhirnya Masjid Pertama Slovenia Dibuka Setelah 50 Tahun

883
Masjid Pertama Slovenia (Foto: Arab News)

Slovenia, Muslim Obsession – Masjid pertama Slovenia dibuka di ibu kota Ljubljana yang sempat mengatasi rintangan keuangan dan oposisi sayap kanan selama 50 tahun setelah permintaan awal pembangunan.

Kepala komunitas Islam Mufti Nedzad Grabus mengatakan pembukaan masjid adalah “titik balik dalam kehidupan kita.”

“Slovenia adalah bekas negara Yugoslavia terakhir yang mendapatkan masjid, menjadikan Ljubljana sebagai ibu kota daripada kota provinsi di ujung dunia,” katanya dalam konferensi pers, dilansir Arab News, Kamis (6/2/2020).

Muslim di negara Alpen yang mayoritas beragama Katolik itu pertama kali mengajukan permintaan untuk membangun masjid pada akhir 1960-an sementara Slovenia masih menjadi bagian dari bekas Komunis Yugoslavia.

“Masyarakat akhirnya menerima izin 15 tahun yang lalu, tetapi mendapat tentangan dari politisi dan kelompok sayap kanan, serta masalah keuangan. Konstruksi yang dimulai pada 2013, menelan biaya sekitar 34 juta euro ($ 39 juta), di mana 28 juta euro merupakan sumbangan Qatar,” ujar Grabus.

Terletak di kawasan semi-industri Ljubljana, masjid yang dapat menampung hingga 1.400 orang itu merupakan inti dari Pusat Kebudayaan Islam. Pusat ini juga terdiri dari kantor-kantor komunitas; pusat pendidikan, yang mencakup perpustakaan; sebuah restoran; lapangan basket; perumahan bagi ulama Muslim; dan menara tinggi 40 meter (131 kaki).

Semua bangunan terbuat dari beton putih yang dipadukan dengan baja, kaca, dan kayu. Sebuah kubah besar dari tekstil biru mendominasi bagian dalam masjid, merujuk ke perumpamaan surga dan mengingatkan pada masjid-masjid terkenal seperti Masjid Biru Istanbul.

“Kami ingin mengaitkan nilai-nilai arsitektur Islam tradisional dengan arsitektur kontemporer,” kata arsitek Matej Bevk kepada AFP.

Grabus memperkirakan ada sekitar 80.000 Muslim saat ini. Penentang proyek telah dua kali mencoba untuk menghentikannya, sekali pada tahun 2004 dan sekali lagi pada tahun 2009, dengan meminta referendum.

Mahkamah Konstitusi menolak permintaan tersebut dua kali. Para kritikus mengklaim Qatar adalah salah satu pemodal utama terorisme. Kepala dan darah babi juga sempat dilemparkan ke situs ibadah Muslim itu dalam dua insiden pada 2016. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here