Kedua, perbanyak istighfar. Ramadhan merupakan bulan suci yang di dalamnya Allah murahkan ampunan bagi hamba-hamba-Nya. Bagi yang terbiasa beristighfar untuk memohon ampun, maka ia akan semakin giat beristighfar di bulan suci tersebut.
Di sisi lain, dosa merupakan sumber penyakit bagi hati. Dosa hadir seperti noda yang jika tidak dibersihkan akan membuat hati menjadi kotor dan berpenyakit.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti tentang bahayanya dosa bagi setiap orang. Dalam haditsnya, beliau bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba, apabila melakukan perbuatan maksiat maka akan dititikkan dalam hatinya satu titik hitam. Jika dia meninggalkan maksiat itu, memohon ampun dan bertaubat, hatinya akan dibersihakn. Namun jika dia kembali maksiat, akan ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar-raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya, (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’,” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnauth).
Bertaubat atas dosa dan kesalahan harus segera dilakukan, sebelum ajal menjemput. Jika kesalahan itu harus ditutupi dengan membayar kaffarah, kita harus siap membayarnya. Jika terkait dengan hak orang lain, kitapun harus siap dengan meminta maaf kepadanya.
