‘Adzan Telu’, Tradisi Unik Warga Mojosari

971

Bantul, Muslim Obsession – Ragam budaya menjadi ciri khas masyarakat Tanah Air. Tak cuma bahasa, pakaian, atau adatnya, pemahaman tentang Islam yang merupakan agama yang dianut mayoritas masyarakatnya pun beragam.

Di Bantul, tepatnya di Mojosari, Srimartani, Piyungan, terdapat tradisi yang unik. Ada tiga muadzin sekaligus yang mengumandangkan adzan saat memanggil warga setempat untuk Shalat Jumat di Masjid Al-Ikhsan.

“Tradisi ini sudah lama. Turun temurun. Bahkan waktu saya kecilpun sudah ada,” kisah H. Zaidu kepada Muslim Obsession, beberapa waktu lalu.

Menurut lelaki berusia lebih dari 70 tahun ini, dahulu adzan tidak dilakukan oleh tiga orang melainkan lima orang sekaligus. Seiring waktu, dua di antaranya meninggal dunia dan kini tersisa tiga orang.

Suara ketiga muadzin memang terdengar parau dan pelan. Ini menggambarkan rerata usia ketiganya yang sudah renta.

Ketika ditanya regenerasi para muadzin, lelaki yang akrab disapa Pakdhe ini menjawab bahwa anak-anak muda di lingkungannya saat ini sulit diajak untuk meneruskan tradisi tersebut.

“Lha wong mereka shalat berjamaah di masjid saja sudah syukur..,” keluhnya.

Usia Masjid Al-Ikhsan pun tampaknya sudah menua. Itu terlihat dari fisik bangunannya yang tua. Juga model bangunannya yang tak mengalami perubahan sejak beberapa puluh tahun ke belakang.

Pintu kayu dan kusen-kusennya keropos dimakan rayap. Beruntung, masjid ini sudah dilengkapi karpet, meski telah menipis dan berdebu. Dulu, jamaah hanya beralaskan tikar.

Seiring bertambahnya warga setempat, apalagi saat musim mudik, Masjid Al-Ikhsan memang perlu dibenahi.

“Insya Allah akan direnovasi total. Warga sudah rembukan,” terang Pakdhe. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here