ACT Distribusikan 5.000 Paket Pangan untuk Pengungsi Suriah

1047

Reyhanli, Muslim Obsession – Momentum kebaikan Ramadhan boleh berakhir, tapi upaya menyapa dan membantu kebutuhan hidup ribuan pengungsi Suriah tetap berjalan. Sepanjang Ramadhan kemarin, jauh dari ingar-bingar kota-kota besar di Indonesia, sejumlah relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bergerak bersamaan di sepanjang perbatasan Suriah dan Turki.

Tugas mereka satu, merampungkan seluruh distribusi paket-paket pangan yang dipasok dari Indonesia Humanitarian Center (IHC).

Bambang Triyono selaku Direktur Global Humanity Response ACT mengatakan, hingga akhir Juni, total sudah ada 5.000 paket pangan yang terdistribusi seluruhnya di kantong-kantong pengungsi, baik itu kamp di dalam Suriah, maupun kamp di sepanjang perbatasan Turki dan Suriah. Total ribuan paket pangan disuplai dari Indonesia Humanitarian Center (IHC), sebuah pusat bantuan logistik untuk pengungsi Suriah yang digagas oleh ACT di Reyhanli, kota kecil yang bersinggungan langsung dengan Idlib, Suriah.

Firdaus Guritno selaku Koordinator IHC – ACT di Reyhanli pun menjelaskan, paket-paket pangan tersebut didistribusikan bersamaan dengan pendistribusian 1.000 ton beras Kapal Kemanusiaan Suriah.

“Usai Kapal kemanusiaan menepi di Pelabuhan Assan, Turki Senin (22/5/2018) lalu, setengah dari jumlah beras itu atau 500 ton langsung didistribusikan untuk pengungsi Suriah bersamaan dengan paket-paket dari IHC,” papar Firdaus, sebagaimana dikutip dari laman resmi ACT, Senin (2/7/2018).

Pertengahan Ramadhan lalu, Firdaus menceritakan, konvoi truk-truk kontainer melaju mantap melintasi gerbang perbatasan Cilvegozu, gerbang pintu masuk dari Turki menuju Kota Idlib, Suriah.

“Dari Cilvegozu, total sebanyak 1.500 paket pangan diangkut menuju ke tiga titik distribusi. Kantong-kantong pengungsian yang kami sapa dan kami sambangi adalah kamp-kamp di Aleppo, Hama, dan paling besar di Idlib,” tambah Firdaus.

Mengadopsi sistem distribution center

Menuntaskan hari-hari Ramadhan kemarin, distribusi paket-paket pangan untuk pengungsi Suriah menjadi hal yang sulit jika tak bertumpu pada sistem pengadaan barang dan distribusi barang yang digulirkan oleh Indonesia Humanitarian Center.

Dari sejarah gagasannya, IHC dirancang secara sistematis dan profesional. IHC berupa gudang luas dengan sistem Distribution Center (DC) yang terintegrasi untuk pengungsi Suriah. Lokasinya ditempatkan strategis di perbatasan Turki dan Suriah.

“IHC digagas langsung oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Diresmikan pada 16 Maret 2018. IHC tidak hanya menampung besarnya rasa kemanusiaan masyarakat Indonesia, tetapi juga rasa profesionalisme dari ACT dalam menyalurkan ribuan paket logistik kepada masyarakat pengungsi Suriah,” ungkap Firdaus di Reyhanli, Turki.

Berbeda dengan gudang logistik lainnnya, IHC ACT gencar mengutamakan kepentingan pengelolaan dengan mengadopsi sistem Distribution Center. Sistem yang dapat mempermudah melakukan pendataan barang yang masuk dan barang yang keluar.

“Kami bekerja sama dengan PT Hydro, sebagai mitra, untuk melakukan hal itu (distribution center). Sehingga pembagian distribusi itu selalu terkomputerisasi, bahkan nama penerima manfaat dan jumlahnya yang tercatat secara detail setiap harinya,” kata Firdaus.

Firdaus juga menjelaskan bahwa, untuk menjaga kualitas logistik yang ada di IHC, serangkaian upaya harus terus dimaksimalkan sesuai alurnya.

“Pertama tim melakukan sistem pendataan barang, khususnya untuk barang-barang yang mendekati kadaluarsa. Dengan begitu IHC selalu berusaha untuk mendistribusikan barang jauh dari tanggal kadaluarsanya. Kedua, pemisahan antara pangan dan non panagan secara penempatannya, serta pemisahan barang yang bersifat cair dan lebih padat,” paparnya.

Untuk menjalankan sistem IHC yang demikian kompleks, Tim ACT di perbatasan Turki dan Suriah mengajak belasan hingga puluhan relawan dari pengungsi Suriah.

“Kami, relawan ACT lokal maupun dari Suriah, mengelola IHC secara profesional, mulai dari pemasokan barang hingga pendistribusian. Kami melakukan pendanaan secara sistematis dan terkomputerisasi. Proses pengemasan dibantu oleh sahabat-sahabat pengungsi Suriah yang kami berdayakan sebagai pekerja di gudang IHC,” tambah Firdaus.

Dalam durasi jangka panjang, lewat IHC, Aksi Cepat Tanggap berkomitmen untuk hadir bagi pengungsi Suriah setiap bulannya. Distribusi paket-paket pangan tak berhenti dilakukan dalam rentang waktu yang telah ditentukan.

“Baik itu di daerah dalam Suriah seperti di Idlib, maupun di perbatasan Turki-Suriah, distribusi paket-paket pangan terus dilakukan. Selain itu, IHC juga memiliki program pabrik roti yang mendistribusikan lebih dari 2.400 roti setiap harinya kepada masyarakat pengungsi Suriah,” pungkas Firdaus. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here