ACT: Bantuan Masyarakat Indonesia ke India Tak Terkait Politik

882
(Dari kiri ke kanan) Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar, Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap Syuhelmaidi Syukur, dan Direktur Global Humanity Response Bambang Triyono dalam konfrensi pers Aksi Aksi Cepat Tanggap menanggapi bantuan kemanusiaan ke India, Jumat (13/3). (Foto: Edwin B/Muslim Obsession)

Jakarta, Muslim Obsession – Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak pernah terilbat dalam konflik politik, apalagi terlibat dalam konflik internal negara. Sebaliknya, ACT berupaya mengantarkan amanah kepedulian bagi jutaan saudara yang mengalami kesusahan, baik yang disebabkan oleh bencana alam, bencana sosial maupun krisis kemanusiaan.

Dewan Pembina ACT Syuhelmaidi Syukur menyatakan, sebagai lembaga kemanusiaan global ACT selalu berkoordinasi dengan organisasi resmi dalam mengimplementasikan bantuan, baik dalam maupun luar negeri. Hal ini bertujuan untuk membangun kolaborasi mencari jalan keluar suatu permasalahan di bidang kemanusiaan.

“Selama ini, prinsip kami sebagai lembaga kemanusiaan selalu independen di manapun kami mengimplementasikan program. Misalnya, kami membantu Rohingya, tetapi tidak terilbat dalam konflik politik. Tidak terlibat dalam ranah konflik internal negara. Temasuk juga ketika kami melakukan implementasi di India. Prinsip kami adalah membantu kemanusiaan merupakan sebuah kewajiban. Kami melihat banyak korban yang berjatuhan, keterpangglian ini kami wujudkan dengan memberikan bantuan secara langsung,” ungkap Syuhel dalam rilisnya, Sabtu (14/3/2020).

“Bantuan yang kami berikan pun bersifat emergency. Bantuan yang kami berikan kepada para korban seperti; bantuan santunan, pangan, rumah, kesehatan, dan pendidikan. Kami pun dalam memberikan bantuan tidak memilah-milah. Hal ini karena kemanusiaan adalah wilayah yang netral, tidak terbatas SARA dan selalu bekerja sama dengan para mitra terpercaya,” sambungnya.

Menurutnya, India menjadi ranah kemanusiaan yang telah dipilih ACT sejak tahun 2017 lalu sebagai titik implementasi program kemanusiaan. Adapun untuk respons terbadap konflik kemanusiaan pada Februari Ialu, ACT telah mendistribusikan sejumlah bantuan, di antaranya ratusan paket pangan yang terdiri dari 10 kilogram tepung gandum utuh, 5 kilogram beras, gula, minyak goreng, teh, garam, dan bumbu masak.

Bantuan juga berupa santunan kepada korban dan keluarga korban kerusuhan New Delhi dan santunan kepada puluhan keluarga yang rumahnya hancur atau anggota keluarganya menjadi korban kerusuhan tersebut.

Salah satu penerima bantuan menceritakan, rumahnya hancur terbakar setelah diledakkan dengan tabung gas. Penerima bantuan lainnya adalah korban selamat yang saat ini menyintas bersama keluarganya dengan keadaan yang seadanya. Sebelum kerusuhan, ia memiliki usaha dikawasan Shiv Vihar, Delhi.

“Di antara penerima bantuan tunai umumnya memiliki rumah hancur dan hangus, janda yang kehilangan anak, serta korban yang kehilangan tempat usaha dan mata pencaharian,” jelasnya.

Ia menegaskan, hingga kini ACT senantiasa melaporkan semua implementasi program melalui berbagai medium, seperti media sosial dan publikasi di media massa.

Hal ini karena cakupan wilayah ACT, tidak hanya kasus-kasus konflik di beberapa negara, namun juga selalu membantu masyarakat yang terkena musibah bencana alam di berbagai negara Iainnya seperti sempa di Nepal, kekeringan di Afrika, badai topan Bopha di FIIipina, dan Iainnva termasuk Indonesia.

Dari sisi laporan keuangan, ACT juga selalu mendapatkan opini WajarTanpa Pengecualian (WTP) 14 tahun berturut-turut sebagai bukti bahwa lembaga kemanusiaan yang kredibel.

“Kami menyadari, pekerjaan di ranah kemanusiaan tidaklah mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi. Tetapi kami meyakini, doa para donatur, harapan penerima manfaat, dan dukungan media menjadi semangat untuk terus bergerak maju dalam bingkai kemanusiaan,” jelasnya.

Syuhel menjelaskan, publik bisa memantau aktivitas ACT melalui berbagai saluran komunikasi diantaranya news.act.id, ACT TV, kanal YouTubeTube Aksi Cepat Tanggap, serta media sosial resmi lembaga di lnstagram, Twitter, maupun Facebook.

“Semoga problematika kemanusaian segera terselesaikan. Aamiin,” pungkasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here