Abdul Mu’ti: Kitab Al Barzanji dan Maulid Nabi Bawa Kemenangan Islam di Al-Aqsha

635
Abdul_Mu'ti (Foto: Istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, meskipun peringatan Maulid Nabi tidak memiliki dalil khusus dari Nabi Muhammad, bukan berarti peringatan Maulid Nabi adalah hal yang terlarang atau bid’ah.

Maulid Nabi kata Mu’ti justru sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk membangkitkan semangat keislaman dengan membawa ruh perjuangan Nabi.

Hal ini pun pernah dilakukan oleh para tokoh Islam zaman dulu. Maulid Nabi memiliki peran penting dalam kemenangan umat Islam untuk membebaskan Yerusalem dan Al-Aqsha di bawah kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayubi.

“Pada saat umat Islam mengalami kekalahan itulah muncul sayembara penulisan riwayat kehidupan nabi yang dengan itu diharapkan semangat umat bisa tumbuh dengan spirit baru untuk melanjutkan jihad fisabilillah,” ungkap Mu’ti dalam Pengajian Maulid Nabi Universitas Muhammadiyah Kudus, Selasa (19/10).

“Dan yang menang adalah Al Barzanji itu, kemudian itulah yang banyak dibaca di kampung-kampung itu. Isinya syair-syair yang memuji kemuliaan nabi dan manaqib tentang peri kehidupan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam,” imbuhnya.

Al Barzanji yang dimaksud Mu’ti adalah kitab berjudul ‘Iqdul Jawahir karya seorang ulama bernama Syaikh As-Sayid Ja`far Al-Barzanji. Isi kitab tersebut adalah biografi Nabi Muhamad yang ditulis dalam bentuk pujian berupa prosa dan puisi. Di Nusantara, kitab ini dikenal sebagai Barzanji.

“Di situ diceritakan kehidupan Nabi dari mulai lahir sampai peristiwa penting dalam kehidupan Nabi. Terutama dalam Isra Mikraj,” jelas Mu’ti.

Berbagai kemuliaan akhlak, keutamaan dan pribadi Nabi yang dituliskan dalam kitab tersebut menurut Mu’ti berhasil membangkitkan semangat umat Islam dalam berjuang.

Semangat yang sama dalam perayaan Maulid Nabi menurut Mu’ti penting dilakukan untuk menggugah semangat kaum muslimin dalam menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad dan dakwah.

“Satu hal yang sangat penting dalam kaitan Maulid Nabi adalah makna kehadiran Nabi sebagai rasul pembawa risalah yang seringkali dalam Mukadimah Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (Muhammadiyah) itu disebutkan membawa kehidupan manusia dari jahiliyah kepada kehidupan Islami,” jelasnya.

“Nah inilaih yang saya kira sangat penting. Semangat Maulid ini selain menjadikan kita sebagai orang yang mencintai ilmu, tapi juga mengembangkan ilmu, kita juga menjadi pembelajar sepanjang hayat. Bagaimana kita berusaha menjadi individu atau masyarakat yang berakhlak mulia sebagaimana keluhuruan Nabi Muhammadi di antara manusia lainnya,” tutup Mu’ti. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here