Abbas Ibn Firnas, Penemu Pesawat Pertama

7418
Abbas Ibn Firnas (Foto: YouTube)

Muslim Obsession – Kalau ditanyakan siapa penemu pesawat terbang mungkin jawabanmu adalah Wright bersaudara, Orville dan Wilbur Wright. Sejarah memang mencatat Wright bersaudara sebagai penemu pesawat terbang.

Namun faktanya, jauh sebelum Wright bersaudara sudah ada penemu yang membuat rancangan pertama pesawat terbang. Penemu itu ialah Abbas Ibn Firnas. Siapakah beliau?

Dia adalah Abu al-Qasim, Abbas Ibn Firnas bin Wirdas at-Takurini al-Andalusi al-Qurthubi. Ia merupakan seorang penemu dari Andalusia. Seorang filsuf dan juga penyair. Ia dibina dan dididik di kota ilmu dan ulama, Takurina di wilayah Kordoba.

Abbas Ibn Firnas menyandang kedudukan sebagai penyair kerajaan di ibu kota Kordoba. Ia merupakan sosok yang jarang ditemui karena perhatian dengan matematika, ilmu falak, fisika, dan terkenal dengan riset tentang penerbangan. Ia adalah pilot pertama di dunia.

Di masa hidupnya, Abbas Ibn Firnas tumbuh di pusat ilmu dan penemu. Ia tumbuh besar di Kota Kordoba, kota yang menjadi tujuan orang-orang Arab dan non-Arab untuk menimba ilmu pengetahuan dengan berbagai macam jurusannya.

Abbas Ibn Firnas memulai petualangannya dalam ilmu pengetahuan dengan mempelajari Al-Quran di Kuttab wilayah Takurina. Setelah itu barulah ia turut serta belajar di Masjid Kordoba untuk memperoleh pengetahuan Islam yang lebih luas. Fase belajar berikutnya, ia mulai mengadakan disukusi dan dialog, mengadakan seminar dan ceramah, dalam berbagai cabang ilmu syair, sastra, dan bahasa Arab.

Ia dikenal sebagai seorang sastrawan, penyair Andalusia dan pakar. Selain dikenal sebagai seorang ahli bahasa dan penyair yang handal, Abbas Ibn Firnas juga menonjol dalam ilmu falak, kedokteran, dan penemu dalam berbagai bidang. Ia juga seorang ahli matematika dan kimia.

Abbas Ibn Firnas adalah seorang yang sangat cerdas. Ia mampu memparalelkan satu cabang ilmu yang ia kuasai dengan cabang ilmu lainnya. Sehingga masing-masing ilmu itu memiliki keterkaitan, memberikan kajian yang lebih luas, dan lebih terasa manfaatnya secara ril. Misalnya, ilmu kimia yang ia pelajari sangat membantunya dalam memahami detil pembuatan obat (farmasi), kedokteran, dan penerbangan.

Ia memberikan sumbangsih pengetahuan yang begitu besar bagi ilmuan-ilmuan setelahnya. Para ilmuan di zamannya mengatakan, “Ia adalah seorang pakar dari para pakar. Unggul dari para koleganya dalam ilmu eksak, Kedokteran, Kimia, Teknik, Industri, dan para pakar sastra. Ia adalah seorang pionir yang mengejawantahkan sebuah teori menjadi riset dan praktik. Karena itulah, ia layak digelari dengan seorang maestronya Andalusia”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here