A.M. Fatwa, A.R. Baswedan, dan Kasman Singodimedjo

1399

Melanjutkan Perjuangan Nabil

Pada 2011, Yayasan Nation Building (Nabil) yang dipimpin Drs. Edi Lembong, mengusulkan mantan Menteri Muda Penerangan dan Anggota Delegasi Diplomatik RI ke Timur Tengah, Abdul Rahman Baswedan menjadi Pahlawan Nasional.

Nabil berpendapat, Baswedan layak dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional karena langkah-langkah nasionalistik dan patriotiknya sejak usia muda.

Ketika orang masih ragu mendukung nasionalisme Indonesia, Baswedan tanpa ragu menjadi Indonesia. Meskipun dalam sistem hukum kolonial Belanda, Baswedan dan orang-orang keturunan Arab bersama golongan Timur Asing berada di peringkat kedua; Baswedan justru memilih menurunkan derajatnya di peringkat ketiga bersama golongan pribumi.

Untuk mempromosikan Baswedan, Nabil mengadakan serangkaian seminar tentang Baswedan, antara lain di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta. Sebuah buku, juga diterbitkan.

Semua ikhtiar Nabil, berbuah positif. Baswedan memenuhi semua syarat untuk menjadi Pahlawan Nasional. Instansi terakhir dalam urusan ini, Dewan Gelar dan Tanda Jasa, sudah mufakat. Akan tetapi pengukuhan Baswedan tertunda lantaran pada tahun terakhir masa pemerintahannya, Presiden SBY hanya mengukuhkan kepahlawanan Bung Karno dan Bung Hatta.

Di tengah berbagai kesibukannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah, suatu hari A.M. Fatwa menyampaikan rencananya untuk melanjutkan perjuangan Yayasan Nabil mengusulkan Baswedan.

Segera sesudah memperoleh persetujuan dari Yayasan Nabil, A.M. Fatwa membuka komunikasi dengan Kementerian Sosial mengenai kelanjutan pengusulan A.R. Baswedan.

Begitu Kementerian Sosial memberi lampu hijau, Panitia segera bergerak membuat seminar, menerbitkan buku saku, dan mengumpulkan kembali berbagai bahan.

Rupanya ikhtiar mengusulkan Mr. Kasman Singodimedjo, K.H.A. Kahar Moedzakkir, dan A.R. Baswedan, sungguh-sungguh menjadi kepedulian utama A.M. Fatwa.

Pada akhir Agustus 2017, dalam pesan WA kepada saya, Fatwa menyampaikan beban pikirannya itu. Dia ingin segera melihat hasil perjuangannya, karena: “Saya merasa sebentar lagi mau meninggal dunia.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here