7 Prinsip Kebahagiaan dari Ali bin Abi Thalib

2302

Oleh: Drs H. Tb Syamsuri Halim, M.Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Bahagia menjadi kata kunci bagi indahnya kehidupan. Setiap orang, siapapun dia, apapun agamanya, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, pasti menginginkan bahagia.

Persoalannya, tak semua orang mengetahui bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan yang sejati. Alhasil, banyaknya harta atau tingginya jabatan dan status sosial, menjadi ukuran sebuah kebahagiaan. Padahal, boleh jadi, kekayaan, kekuasaan, dan ketenaran hanyalah kebahagiaan yang semu.

Terkait hal ini, Sayyidina Imam Ali karamallahuwajhah memberikan tujuh prinsip kebahagiaan yang terdapat dalam kitab THOBAQOT SYAFIIYAH. Prinsip-prinsip yang sejatinya wajib diikuti jika seseorang ingin mendapatkan kebahagiaan yang sejati.

Apa saja tujuh kebahagian itu?

لا تكره أحدا مهما اخطأ في حقك

1. Jangan pernah membenci siapapun meski menzhalimi hakmu.

لا تقلق أبدا مهما بلغت الهموم

2. Jangan panik meski deritamu memuncak.

عش في بساطة مهما علا شأنك

3. Hiduplah sederhana meski statusmu/pangkatmu tinggi.

توقع خيرا مهما كثر البلاء

4. Berharaplah kebaikan meski ujianmu bertubi-tubi.

أعط كثيرا ولو حرمت

5. Berikan sebanyak yang kau punya meski kau sedang kesulitan.

إبتسم ولو القلب يقطر دما

6. Senyumlah meski hatimu mengucurkan darah (karena terluka).

لاتقطع دعاءك لأخيك المسلم بظهر الغيب

7. Jangan hentikan doamu untuk saudaramu yang muslim ketika tidak ada.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here