5 Watak Sejati Manusia! Apa Saja?

1469

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam sesi kajian filsafat yang diempu oleh Dr. Fahruddin Faiz, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogakarta, ia menjelaskan tentang 5 watak dasar manusia yang diambil dari pemikiran Mensius atau Mengzi seorang filsuf terkemuka asal Tiongkok.

Fahruddin mengutarakan, sifat dasar manusia adalah selalu condong kepada kebaikan. Mengzi mencoba menjawab pandangan-pandangan yang menyebut manusia itu netral. Atau manusia itu jahat. Tapi Bagi Mengzi, secara alamiah hakikatnya manusia itu baik.

“Kalau ada orang jahat itu berarti dia sedang menyalahi kodratnya sebagai manusia,” ujar Fahruddin seperti dikutip Muslim Obsession dalam akun youtube, M Chanel, Sabtu (20/6/2020).

Lalu bukti bahwa manusia pada dasarnya baik apa? Fahruddin mencontohkan, ketika melihat ada seorang anak kecil jatuh maka siapa pun orang pasti ingin menolong. Rasa ingin menolong pasti ada, meski sudah ditolong orang lain. Itu menunjukan kalau manusia watak dasarnya itu baik.

“Kalau dalam Islam itu, manusia itu aslinya fitri atau suci,” tuturnya.

“Dalam buku Mengzi itu dianalogikan bahwa makan itu hakikatnya baik. Tapi kalau kita makan nggak sesuai kodratya hasilnya menjadi tidak baik. Jerami itu baik bagi sapi. Tapi kalau dimakan manusia menjadi tidak baik. Kenapa? karena nggak cocok dengan kodratnya,” tambahnya.

Dia mencontohkan, lagi bahwa setiap orang pasti hakikatnya sepakat jujur itu baik, dan bohong itu jelek atau sesuatu yang buruk, karena siapa pun tidak mau dibohongi. “Kondrat manusia itu sebenarnya menyukai kebaikan. Karena baik adalah sesuatu yang sesuai dengan kodrat manusia,” tuturnya.

“Pertanyaanya kenapa sih kodrat itu selalu baik? Ucap Fahruddin

Karena manusia punya lima watak sejati. Ini watak bawaan, watak dasar manusia. Kelima watak itu adalah, yang nanti bisa saja nyleweng karena manusia sendiri nabrak kodratnya. Lima watak dasar manusia yang sejati adalah:

Pertama, cinta kasih, kedua kebenaran, ketiga, kesusilaan, keempat, kebijaksanaan, kelima dipercaya. “Kalau kalian tidak punya watak ini, maka ada yang keliru dalam sejarah hidupmu,” tutur Fahruddin.

Manusia lanjut Fahruddin, pasti punya sifat dasar cinta kasih, cinta dan menyayangi. Karena cinta itu manusiawi. Maka kebalikanya, peperangan, kebencian, saling menyakiti adalah sesuatu yang menyalahi kodrat manusia.

“Kalau kamu melihat fenomena cinta kasih, saling mencintai, tolong menolong, bersatu, tidak cerai berai. Itu kan fenomena cinta kasih. Pasti diliatnya indah, dibanding kebencian,” jelasnya.

Sama kedua tentang kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu yang indah. Orang pasti senang terhadap kebenaran. Bahkan ketika salah pun, orang selalu mencari alasan agar dirinya merasa benar. Itu kenapa? Karena hakikat manusia suka pada kebenaran.

Ketiga, orang pada dasarnya tidak suka dengan kesusilaan, tidak suka dengan ketidaksopanan, tidak suka dengan orang yang tidak bermoral karena manusia punya watak sejati, yakni susila.

Keempat, orang pasti suka dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah kelanjutan dari kebenaran. “Orang selalu ingin mengejar kebijaksanaan, ingin hidupnya pas, ingin kadilan. Ingin pilihan hidupnya sesuai. Jadi di antara watak sejati manusia adalah bijaksana.”

Terakhir, dipercaya. Orang pasti senang ketika temanya sendiri bisa dipercaya. Ada kecendrungan untuk selalu bersamanya. Kenapa? Karena watak dasar manusia itu dapat dipercaya.

“Jadi silahkan kamu liat sekelilingmu hari ini. Apakah cinta kasih, kebenaran, kesusilaan, kebijksanaan, dan dipercaya itu masih hidup berkembang atau tidak,” kata Fahrudin.

“Kalau tidak ada, mungkin banyak orang termasuk kita sendiri telah kehilangan watak sejati manusia.”

“Kalau ada yang nanya mbok kita jadi manusia yang manusiawi? Latihan jadi manusia yang manusia! Kita kan sering bilang begitu,” kata Fahruddin.

“Manusia yang manusia itu kalau kata Mengzi, itu yang punya lima watak tadi. Cinta kasih, kebenaran, susila, bijaksana, dan dipercaya. Inilah yang disebut manusia yang manusia,” tandasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here