California, Muslim Obsession – Sebuah studi baru telah mengungkapkan bahwa 40 persen siswa Muslim di California diintimidasi karena keyakinan mereka, lebih dari dua kali rata-rata nasional untuk kasus intimidasi di sekolah.
“Tidak sulit untuk membuat koneksi retorika penuh kebencian dan fanatik yang digunakan oleh pemerintahan ini,” kata Hussam Ayloush, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-LA) cabang Los Angeles, sebagaimana dilansir About Islam, Jumat (18/10/2019).
“Penggunaan retorika dan kebijakan seperti itu secara terus menerus dan mengkriminalkan Muslim, imigran dan pencari suaka telah menormalkan pidato kebencian,” imbuhnya.
Laporan berjudul, “Dipilih: Islamofobia di Ruang Kelas dan Dampak Diskriminasi terhadap Siswa Muslim,” didasarkan pada survei di seluruh negara bagian terhadap sekitar 1.500 siswa Muslim berusia antara 11 dan 18 tahun, dan dirilis pada Rabu (16/10/2019).
Organisasi ini menemukan bahwa 40% dari siswa yang berpartisipasi mengalami beberapa bentuk intimidasi karena agama mereka.
Angka itu, meskipun dua kali lipat rata-rata nasional, turun dari 53% pada 2017 yang melaporkan intimidasi karena menjadi Muslim.
Selama konferensi pers, Ahlam Elabed berbicara tentang penindasan yang dialami putranya di sekolah tinggi ketika di sekolah.
“Saya terkejut menemukan bahwa setiap hari putra saya pergi ke lingkungan yang tidak toleran dan akhirnya tidak aman,” kata Elabed.
Meskipun tidak ada angka resmi, ada antara 6-8 juta Muslim di AS. Hampir dua pertiga (64 persen) responden Muslim terlihat mengatakan kepada Pew Research Center pada 2017 bahwa mereka pernah mengalami setidaknya satu contoh diskriminasi agama dalam satu tahun terakhir.
Institute for Social Policy and Understanding, sebuah perusahaan penelitian yang berfokus pada isu-isu Muslim Amerika, menemukan pada 2017 bahwa Muslim sekitar empat kali lebih mungkin dibandingkan dengan masyarakat umum untuk melaporkan bahwa anak-anak mereka yang berusia sekolah ditindas.
