Jerman, Muslim Obsession – Kantor Polisi Kriminal Federal (BKA) pada Rabu (9/1/2019) melaporkan bahwa ada sekitar 2.300 pengungsi anak-anak berusia 14-17 tahun terdaftar hilang di Jerman.
Sedangkan menurut Neue Osnabrücker Zeitung (NOZ) ada sekitar 884 anak-anak pengungsi di bawah usia 13 tahun yang juga dilaporkan hilang.
Dilansir Daily Sabah, Kamis (10/1/2019) Deutsche Kinderhilfswerk mengatakan bahwa angka-angka itu hanya menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan dengan Oktober 2018, ketika 902 anak-anak dan 2.556 remaja berusia 14-17 dilaporkan hilang.
Pada musim panas 2016, sebanyak 8.046 pengungsi dinyatakan hilang, dengan 867 di antaranya adalah anak-anak pengungsi.
“Sedikit yang diketahui tentang situasi para pengungsi muda yang hilang,” kata Holger Hofmann, direktur pelaksana dana federal kepada NOZ, menuntut langkah-langkah pencarian yang lebih intensif dari pemerintah.
BKA berpendapat bahwa jaringan kriminal mencoba untuk menghubungi pengungsi anak-anak kecil yang tidak diawasi keluarganya dan memberikan tekanan psikologis pada mereka atau mungkin menggunakan kekerasan agar mereka meninggalkan fasilitas perawatan.
Sebetulnya, masalah kehilangan anak-anak dan remaja telah lama diketahui oleh otoritas Jerman. Namun, pihak berwenang menduga beberapa penyebab. Di antaranya ialah pendaftaran ganda atau pindah ke negara-negara Eropa lainnya untuk menemukan kerabat mereka.
Akan tetapi, karena informasi itu belum akurat, hingga kini ribuan pengungsi anak-anak yang hilang itu diduga menjadi korban penjahat.
Sementara itu, German Children’s Fund telah beberapa kali mendesak pemerintah untuk mengambil langkah nyata guna memastikan keselamatan anak-anak pengungsi. Karena mereka sangat rawan jatuh ke tangan organisasi kriminal. (Vina)