Abuja, Muslim Obsession – Sebanyak 110 murid perempuan dilaporkan menghilang setelah serangan anggota kelompok ekstrimis Boko Haram.
Sampai saat ini, ratusan murid tersebut masih belum diketahui keberadaannya. Seperti dilansir The News, Senin (26/2/2018), sebelumnya, angka anak perempuan yang hilang masih simpang siur.
Kemudian, Menteri Informasi dan Kebudayaan Nigeria Alhaji Lai Mohammed menyatakan, sebanyak 906 murid berada di sekolah saat serangan terjadi. Anak-anak diculik oleh anggota kelompok bersenjata yang menyerbu sekolah pemerintah di Dapchin pada 19 Februari 2018 lalu.
“Pasukan keamanan berusaha keras untuk mencari keberadaan para siswi,” katanya.
Polisi dan pejabat pertahanan sipil ditugaskan ke semua sekolah di negara bagian Yobe, tempat di mana peristiwa penyerangan terjadi.
“Kami berada di Yobe sebagai bagian dari upaya untuk memberikan bantuan kepada orangtua para siswi. Untuk memberi tahu, mereka tidak sendiri dan kami tidak akan beristirahat sampai menemukan anak-anak itu,” tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah negara bagian Yobe mengeluarkan pernyataan pada Kamis (22/2/2018), mengenai beberapa murid perempuan yang berhasil diselamatkan. Namun, pengumuman itu dicabut karena informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
Insiden penculikan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan orangtua, mengingat peristiwa serupa pernah terjadi pada 2014. Ketika Boko Haram melakukan penculikan massal.
Boko Haram menculik 276 siswi dari kota Chibok. Sepertiga lebih dari korban penculikan tetap belum dapat ditemukan. Sejak Boko Haram meluncurkan serangan pada 2009, lebih dari 20.000 orang terbunuh dan dua juta lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Kelompok Boko Haram diklaim sebagai kelompok ekstrimis yang ingin membentuk negara terpisah. Selama bertahun-tahun, Boko Haram telah menculik ribuan orang dewasa dan anak-anak. (Vina)
