100 Ulama dan Cendekiawan Hadiri Halaqah Nasional Tahap II

905
Halaqah Nasional I
Halaqah Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Tahap I, 24-26 Oktober 2017.

Depok, MuslimObsession.com – Halaqah Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara kembali digelar. Setelah menyelesaikan tahap I pada 24-26 Oktober lalu, kegiatan tahap II akan digelar pada 29-31 Oktober.

Tahun ini, kegiatan halaqah memang digelar dalam dua tahap. Jika pada tahap I menghadirkan 100 ulama dan cendikiawan dari Indonesia bagian Timur, maka pada tahap II akan diiikuti 100 ulama dan cendikiawan dari Indonesia Barat.

Pada kegiatan yang digelar Pondok Pesantren Al-Hikam bekerjasama dengan Direktorat Bela Negara Kementerian Pertahanan itu, para ulama dan cendikiawan merumuskan berbagai macam isu agama dan kenegaraan.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Muhammad Yusron Shidqi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan warisan dari ayahnya, Almarhum KH. Hasyim Muzadi.

“Ini halaqah nasional yang pertama setelah kepulangan Almarhum Abah Hasyim Muzadi. Maka kami bersyukur sekali undangan yang disebar ternyata mendapat antusias walaupun sepeninggal Almarhum KH Ahmad Hasyim Muzadi,” kata Putra Bungsu Abah Hasyim ini di Gedung Ponpes Al-Hikam, Beji, Depok, Ahad malam (29/10/2017).

Menurut Muhammad Yusron Shidqi, Almarhum Abah Hasyim menginginkan adanya kerjasama antara pemerintah dan agama. Oleh karenanya halaqah nasional ini digelar dalam rangka merajut tali silaturrahim antara pihak pemerintahan dan pihak pesantren agar terjadi komunikasi yang baik.

“Ketika agama yang dilindungi oleh pemerintah maka agama tersebut akan menjadi kuat dan pemerintah yang didukung oleh keluhuran nilai-nilai agama akan kekal selamanya,” ujarnya.

Halaqah tahap dua ini dibuka oleh mantan Ketua PWNU Jawa Tengah, Muhammad Adnan. Dalam pidatonya, Muhammad Adnan mengapresiasi perjuangan Abah Hasyim semasa hidupnya, sehingga perannya di NU sangat istimewa.

“Hanya ada dua nama Hasyim di NU yang tidak bisa disepelekan. Yang pertama jelas Mbah Hasyim Asyari, yang kedua Mbah Hasyim Muzadi,” katanya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here