Tiga Tahap Mendidik Anak Sesuai Umur

7045
Ustadz Adi Hidayat, Lc.,M.A,.

Muslim Obsession Sebagai orangtua, memberikan pendidikan terbaik bagi buah hati sudah pasti jadi prioritas utama. Karena sejatinya, pendidikan anak adalah tanggung jawab orangtuanya.

Dalam hal ini, Ustadz Adi Hidayat menyatakan bahwa Al-Quran membagi tiga tahapan dalam mendidik anak sesuai umur mereka.

Pertama, anak usia dini yang belum mencapai usia baligh. Pada usia tersebut mereka sangat butuh kasih sayang serta panggilan sayang. Karena, jika orangtua mampu memberikan sayang dan penghormatan kepada anak, maka anak pun akan memberikan kasih sayang dan penghormatan juga kepada orangtua.

Kemudian, Ustadz Adi mencontohkan Nabi Yusuf yang dipanggil ayahnya dengan sebutan Bunay yang artinya sayang. Nabi Ibrahim, dalam Al-Quran juga memanggil anaknya Ismail dengan panggilan yaa bunayya.

“Jika kemudian kita ingin gabungkan panggilan sayang dengan hormat, Al-Quran menyebutnya dengan panggilan Abati. Makanya, Al-Quran selalu menerangkan jika ayah memanggil anaknya dengan panggilan yaa bunayya, maka anak meresponnya dengan panggilan abati,” terangnya.

Ustadz Adi berpesan, jika orangtua kemudian merasa tidak mendapatkan penghormatan dari anaknya, jangan dulu memarahi anak. Coba cek, apa yang telah orangtua berikan kepada anaknya tersebut, sehingga bisa terjadi demikian.

“Karena, kadang-kadang tidak sedikit orangtua yang lebih senang kehilangan waktu dengan keluarga atau anak-anak, dibandingkan kehilangan waktu sekejap dengan handphone,” sambung Ustadz Adi.

Pada tahap ini, cara mendidik anak juga masih terbilang sederhana. Contohnya, ketika menyuruh mereka shalat, maka didiklah sesuai pemahaman mereka. Dengan cara mengajak mereka shalat berjamaah bersama ayah dan ibunya.

Yang kedua, ialah tahap anak saat menjelang dan mencapai usia baligh. Dia menyarankan agar pada usia tersebut, selain sayang anak harus mulai diberi perintah-perintah. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surat Lukman ayat 13-19.

“Yaa Bunayya La Tusyrik Billah. Kalimat Laa Tusyrik diawali dengan panggilan Bunay. Yang artinya, perintah pun tanpa harus meninggalkan panggilan sayang,” terangnya.

Tahap ketiga ialah anak pada level kematangan atau anak yang duduk di bangku SMP, SMA atau kuliah. Pada usia tersebut, orangtua baru boleh mengurangi panggilan sayang ataupun perintah. Cara memerintahkannya pun berbeda, yaitu dengan mengajak mereka berdiskusi dan berdialog.

“Minta pendapat mereka, karena pada usia tersebut anak meminta pengakuan dan perhatian. Jika mereka tidak mendapatkan pengakuan dan perhatian dari orangtuanya, maka Demi Allah, anak akan mencari itu di luar rumahnya. Lewat hal atau tindakan yang mungkin tidak diinginkan orangtua,” tegas Ustadz Adi. (Vina)

 

Simak penjelasan lebih lengkap dari Ustadz Adi Hidayat, di sini:

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here