Tahajud, Kunci Keberhasilan Muhammad Al-Fatih Taklukkan Konstantinopel

4150
Keutamaan Shalat Tahajud (Foto: Life Site News )

Muslim Obsession – Ternyata, banyak orang-orang sukses di luar sana yang berhasil karena doanya yang tidak pernah henti, dan juga karena shalat malam yang selalu ia dirikan setiap hari.

Meski harus bersusah payah melawan malas dan kantuk, banyak keutamaan dari shalat sunnah yang satu ini. Seperti halnya dirasakan oleh salah satu tokoh pemuda Islam, Muhammad Al-Fatih. Konon, dia tidak pernah meninggalkan shalat tahajud.

Dampaknya apa? Islam berhasil menaklukkan eropa, berkat keshalihan, keberanian dan kemuliaan akhlaknya. Sebagai jenderal, beliau memimpin laskar islam menaklukkan benteng terkuat imperium Byzantium, Konstantinopel. Kota ini lalu diubahnya menjadi kota Istanbul.

Tinta sejarah tak pernah melupakan jasa Muhammad Al-Fatih, yang telah menebarkan benih Islam. Hingga tumbuh di jantung eropa, seperti Bosnia Herzegovina.

Namun, Muhammad Al-Fatih merontokkan super power Romawi pada 1453. Beliau ahli shalat malam (tahajud), ahli qiyamul lail. Beliau selalu kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Allah Swt. Beliau selalu taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Sejak kecil, Muhammad Al-Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau menjadi seorang Sultan dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.

Al-Fatih mampu memetik keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif, merebut benteng Konstantinopel yang kokoh itu. Sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri yang luar biasa. Kemampuannya dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.

Dia juga sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut qalbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al-Fatih juga terbilang unik. Beliau selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi sahabat dan rakyatnya. untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan shalat malam dan qiyamullail.

Inilah Pedang Malam Muhammad Al-Fatih, yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk. Dengan pedang malam ini, timbul energi yang luar biasa dari pasukan Muhammad Al-Fatih. Beliau berhasil menerobos benteng Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah Konstantinopel.

Setelah enam abad, benteng itu berhasil direbut di bawah pimpinan Muhammad Al-Fatih. Karena jasanya inilah beliau diberi gelar Al-Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqamah dalam shalat tahajudnya.

Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bingkai ketakwaan kepada Allah Swt. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi pengubah sejarah, bernama Muhammad Al-Fatih.

Shalat tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al-Fatih di kemudian hari. Sehingga Islam menjadi jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al-Fatih yang amat luar biasa dan patut kita contoh.

Wallahu ‘Alam bish Shawab..

(Imas – Berbagai Sumber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here