Rezeki Macet? Ini Jawaban UAS

2613
UAS
Ustadz Abdul Somad (UAS) belakangan seringkali mendapatkan intimidasi.

Muslim Obsession – Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan penyebab-penyebab mengapa rezeki kita tidak lancar atau macet. Salah satunya, kata dia, kemungkinan karena seseorang itu tidak belajar manajemen mencari rezeki.

Menurutnya, mencari rezeki itu ada ilmunya dan ada banyak usaha. Contohnya mengikuti pelatihan-pelatihan atau kursus guna menggali keahlian diri.

“Kalau sudah usaha, tapi tidak mengubah keadaan, artinya sudah takdir dan ketetapan dari Allah Swt.,” tutur UAS, dalam sebuah video pendek di salah satu channel Youtube.

Beliau menerangkan, ada hamba-hamba yang menurut Allah, jika ditambah sedikit saja rezekinya, hidupnya justru akan kacau. Dulu semuanya cukup satu, setelah ditambah Allah, semuanya mau dua. Karena, ada hamba-hamba Allah, kalau ditambah rezekinya, bertambah pula keinginannya. Sehingga hidupnya menjadi berantakan.

“Jadi, kemungkinannya ada dua, kenapa rezeki itu macet. Pertama, ia tidak belajar manajemen rezeki, kedua memang dia sudah ahli, tapi Allah cukupkan rezeki sekadarnya, supaya tidak rusak imannya,” pungkas UAS.

Sebaliknya, menurut beliau, ada dari hamba-hamba Allah kalau diberi kesusahan, justru rusak keimanannya. Tapi, ketika Allah memberikannya rezeki yang banyak, dia menjadi baik.

UAS kemudian mengajarkan sebuah doa, “Minta sama Allah begini, kalau Kau takdirkan aku menjadi orang kaya, biarkanlah dengan hartaku, aku menolong agama-Mu. Kalau aku ditakdirkan menjadi laki-laki ganteng, biarkanlah aku seganteng Nabi Yusuf.”

“Bagaimana gantengnya Nabi Yusuf? Kalau Nabi Yusuf dekat dengan orang jelek, orang jelek itu ikut kelihatan ganteng,” kata UAS, disambut gelak tawa jamaah.

Melanjutkan doanya, “Ya Allah, kalau Kau takdirkan aku menjadi orang yang berkuasa, biarlah aku berkuasa seperti Nabi Sulaiman. Karena kekuasaan Nabi Sulaiman, semut-semut pun tak teraniaya apalagi menganiaya orang lain.”

Sebagaimana dalam firman Allah, “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari,” (QS. An-Naml [27]:18)

“Kalau Kau takdirkan aku harus kaya, biarlah aku kaya dengan kekayaan seperti Nabi Daud. Beliau berkuasa dari sungai Nil ke sungai Efrat, tapi tetap zuhud, tawadhu dan rajin berpuasa sunnah,” tandasnya. (Vina)

Simak video lengkapnya di sini:

https://www.youtube.com/watch?v=WRTbKwMowKY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here