Mohamed Salah: Muslim Taat, Idola Anfield, dan Pemain Terbaik PFA 2017/2018

2104
Salah Egypt
Bersama Timnas Mesir sukses menembus Piala Dunia 2018 di Rusia.

The Egyptian King

Boleh jadi Salah tak pernah menyangka dirinya akan bermain di Eropa, bahkan menjadi superstar di Benua Biru. Pemain yang dulunya seorang bek kiri ini terus berkembang dan menjadi salah seorang pemain sepak bola tertajam di dunia.

Karirnya yang cemerlang berlaku di jalan penuh liku. Penghentian kompetisi di Mesir karena kericuhan membuat Salah hengkang dari Mesir menuju Eropa. Peristiwa ini justru menjadi titik tolak moncernya garis hidup Salah.

Di Eropa, karier Salah langsung melejit saat ia berhasil menjuarai liga Swiss bersama FC Basel. Tak selalu mulus, memang. Perjalanan kariernya di Chelsea sempat ‘mandeg’ dan berakhir diparkirnya sang bintang ke dua klub Italia, Fiorentina dan AS Roma.

Salah kecil
Wajah imut Salah waktu kecil.

Namun, di Serie A inilah permainan Salah semakin matang. Di klub ibu kota Italia, AS Roma, Salah menanjak permainannya hingga menggoda manajemen Liverpool untuk merekrutnya di awal musim 2017/2018.

Salah tak cuma pahlawan Anfield. Sebelumnya, ia juga sukses membawa negaranya, Mesir mengakhiri penantian dua dekade lamanya untuk bisa tampil kembali ke putaran final Piala Dunia. Golnya dalam laga krusial kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia memastikan anak asuh Hector Cuper tersebut lolos mewakil benua Afrika diajang sepakbola terbesar dunia tersebut.

Torehan mengkilat di klub dan timnas inilah yang membuat pemain kelahiran Basion, Gharbiya tersebut didaulat sebagai pemain terbaik Afrika 2017 versi BBC.

Meski seabrek prestasi dengan nama besar telah dimiliknya, Salah tetap saja sosok rendah hati yang tak pernah melupakan tanah kelahirannya. Lahir dan besar di perkampungan Nagrig di wilayah bagian barat Mesir atau yang dikenal dengan Gharbiya, pemilik tinggi 1.75 meter ini kerap membantu orang-orang miskin, rumah sakit, sekolah, dan teman-temannya di masa kecil dulu.

Kini, Salah menjadi sosok idola baru bagi rakyat Bumi Piramida. Seperti Firaun dahulu yang dipuja rakyatnya, Salah pun kini menyandang ‘The Egyptian King’. Bedanya, ia dihormati karena prestasi, ketaatan, dan kerendah-hatiannya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here