Samarinda, Muslim Obsession – Seluruh kader Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) diharapkan tetap fokus berdakwah di tahun politik ini. Hal itu untuk memantapkan proses transformasi paradigma baru Parmusi dari political oriented menuju dakwah oriented yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
“Kader-kader dai di daerah jangan terjebak politik praktis. Jangan terseret dalam pro kontra dukung mendukung capres-cawapres yang dapat mengakibatkan perpecahan. Kader Parmusi harus tetap fokus berdakwah. Persoalan pilpres serahkan sepenuhnya dalam Mukernas Parmusi yang akan digelar setelah KPU menetapkan paslon pada 20 September mendatang,” ujar Ketua Umum Parmusi, H. Usamah Hisyam, dalam pengarahannya kepada para dai Parmusi saat menyampaikan pembekalan Orientasi Dai Parmusi di Samarinda, Sabtu (11/8/2018).
Usamah mempersilakan para kader membahas secara produktif dua paslon yang ada melalui media sosial, sepanjang itu tidak saling menjelekkan paslon yang akhirnya dapat merenggangkan ukhuwah islamiyah antar kader.
Tetapi Usamah meminta para kader bersikap matang, tetap kritis, dan tidak terjebak dalam isu-isu yang bisa melemahkan persatuan umat, akibat sikap instant dalam menilai sesuatu yang terjadi.
“Ingat, politik itu sangat dinamis, bisa berubah setiap saat. Semula, ada kandidat yang dipuji-puji dekat dan peduli ulama, tetapi kenyataannya tidak taat terhadap Ijtima’ Ulama. Lantas, ada kandidat yang semula dituding anti Islam, anti ulama, lha ternyata malah memilih ulama besar sebagai wakilnya. Mana yang harus didukung? Allahul Musta’an. Nanti kita bahas di Mukernas,” tandas Usamah. (Abror)
Baca juga:
