Fenomena Lepas Jilbab Ala Rina Nose: Ingatkan dan Doakan!

1612

Seperti Memberi Isyarat Akan Melepas Jilbab

Nyatanya, sampai sekarang Rina masih enggan memberitahu alasan sebenarnya mengapa ia memutuskan untuk melepas jilbab. Namun, sebelum benar-benar memutuskan melepas jilbab, pemilik nama lahir Nurma Permata Putri itu seperti memberikan isyarat.

Tampil di beberapa tayangan televisi, Rina menampakkan tampilan jilbab dengan style yang mulai memperlihatkan aurat, hingga tampil hanya dengan mengenakan turban (penutup kepala seperti topi).

Dan akhirnya, isyarat itu benar-benar terbaca. Rina memutuskan melepas jilbab lalu tampil di televisi tanpa mengenakan jilbab.

Kejadian publik figur melepas jilbab, sejatinya, bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya pernah terjadi pula pada salah satu artis cilik yang eksis hingga dewasa, yaitu Marshanda.

Marshanda melepas jilbab setelah bercerai dari Ben Kasyafani. Bahkan keputusannya tampil tanpa jilbab masih bertahan hingga saat ini.

 

Ingatkan dan Doakan

Keputusan Rina melepas jilbab menyengat perhatian umat Islam. Ya, umat Islam di tanah air menyayangkan keputusan Rina tersebut. Pasalnya, menutup aurat merupakan salah satu kewajiban seorang muslim dan muslimah. Adapun mengenakan jilbab adalah salah satu cara seorang muslimah menutup auratnya.

Hal itu jelas tertulis dalam Al-Quran Surah Al-Ahzab ayat 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Pilihan hidup memang adalah hak setiap orang. Setiap manusia punya pilihan jalan hidupnya masing-masing. Kewajiban kita hanyalah untuk saling mengingatkan dan mendoakan agar kelak bisa sama-sama bertemu kembali dan berkumpul di surga.

Pun, menjadi lebih baik adalah keinginan setiap manusia. Bahkan sudah fitrahnya manusia ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Meski jalan menuju kebaikan mungkin tidak semudah yang dibayangkan, karena pasti selau ada cobaan disetiap langkahnya. Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk menjad lebih baik.

Soal ini, kita patut renungi petuah Imam Asy-Syafi’i berikut ini: “Ketika engkau sudah di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kecilah. Jika kamu lelah, maka berjalanlah. Jika itupun tidak mampu, maka merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti.”

Wallahu A’lam bish Shawab. (Meutia)

1
2
3
BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here